Halo....
Ketemu lagi nih . Hari ini kita akan membahas sesuatu yang seru
kita sikat aja langsung , yaitu Cerita Rakyat dan Karya Sastra Melayu Klasik
kita mulai aja langsung
Pengertian Cerita Rakyat dan Jenis-Jenisnya
Cerita rakyat memiliki macam-macam atau jenis-jenis. Tapi tahukah anda, Apa itu Cerita rakyat, Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun-temurun dan disampaikan secara lisa. Oleh karena itulah, cerita rakyat sering pula disebut sebagai sastra lisan. Pada umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau pengarangnnya tidak dikenal. Jenis-Jenis Cerita rakyat ialah Cerita Binatang, Cerita Asal-Usul (Legenda), Cerita Pelipur Lara, Cerita Jenaka, Untuk lebih mengetahui penjelasan dari jenis-jenis cerita rakyat atau macam-macam cerita rakyat serta contohnya masing-masing, mari kita lihat seperti yang ada dibawah ini...
A. Cerita Binatang
Cerita binatang atau Fabel adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa binatang dengan peran layaknya manusia. Binatang-binatang dapat berbicara, makan, minum dan berkeluarga sebagaimana layaknya manusia. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa fabel tidak semata-mata sebagai cerita binatang, tetapi sebagai metamorfosis kehidupan manusia. Adapun maksud dari penggambaran melalui binatang adalah supaya kisah itu tidaksampai menyinggung orang yang mendengar atau membacanya.
B. Cerita Asal-Usul (Legenda)
secara garis besar, cerita asal-usul terbagi ke dalam tiga jenis :
1). Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-tumbuhan
Contoh :
a). Padi bermula dari Dewi Sri.
b). Gadun beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan anak panah yang beracun
c). Tandan Jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung.
d). Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat pertarungan antara pohon jagung dan pohon gadung terlalu dekat
2). Cerita Asal-Usul Binatang
Contoh :
a). Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi, bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar
b). Darah Ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia karena asal mula ikan mas adalah manusia
3). Cerita Asal-usul terjadinya konon tempat
contoh :
a). Nama Gunung Tengger konon diambil dari sepasang suami istri yang bernama Rar Anteng dan Joko Seger
b). Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari perahu milik sangkuriang. Karena ia murka, perahu itu ditendangnya hingga tertelungkup dan berubah menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu
C. Cerita Pelibur Lara
Cerita jenis ini disebut pelibur lara sebab fungsinya memang untuk menghibur hati. Dalam cerita ini, dikisahkan hal-hal yang indah-indah, penuh fantasi, dan impian yang menawan. Misalnya, tentang kehidupan istana, keajaiban-keajaiban,senjata keramat dan sakti, putri yang cantik, ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.
D. Cerita Jenaka
Karya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal adalah cerita jenaka, seperti Pak Belalang, Lebai Malang. Rata – rata , cerita jenaka memiliki selera humor yang lumayan sehingga dapat mengocok perut pembacanya
erita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat itu memiliki fungsi bermacam-macam. Setidaknya cerita rakyat memiliki tiga fungsi, yaitu
1) fungsi hiburan,
2) fungsi pendidikan, dan
3) fungsi penggalang kesetiakawanan sosial.
macam-macam sastra melayu klasik
1. Pengertian
Karya sastra melayu klasik adalah karya-karya yang tersiar pada periode sastra tradisional atau sastra lama. Dalam karya sastra disebutkan bahwa sastra lama berkembang sebelum periode 20-an.
Pada awalnya bentuk sastra merupakan cerita rakyat yang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut dan turun temurun. Menurut A. Ikram, dalam bukunya Filologi Nusantara (Jakarta: Pustaka Jaya 1991, hal. 220)
Sekarang cerita rakyat ditulis dan diterbitkan menjadi buku, seperti halnya cerpen atau novel.
2. Ciri-ciri sastra klasik
a. Nama pengarangnya tidak diketahui (Anonim)
b. Bersifat prologis, mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum
c. Istana sentries, karya sastrawan bersumber dari kehidupan istana atau raj-raja.
d. Bersifat klise
e. Fantastis
f. Statis
g. Lisan, disampaikan dari mulut kemulut
h. Tidak berangka tahun
3. Nilai dalam karya sastra klasik
Nilai adalah sesuatu sifat atau hal penting dan berguna bagi kemanusiaan. Nilai dapat berupa konsep, prinsip, cara berfikir, prilaku, dan sikap seseorang.
Kandungan nilai dalam karya tidak hanya mengungkapkan keindahan saja, tetapi memiliki juga titik identifikasi dengan pengarang dan lingkungan. Seseorang pengarang berupaya menyampaikan tanggapan, gagasan perasaan, pengalaman dan pandangan-pandangan terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian muncullah hal-hal yang menyita perhatian direnungkan, dipahami, dilaksanakan, bahkan disebarluaskan, dan dipertahankan keberadaannya. Itulah nilai-nilai luhur kehidupan. Misalnya nilai moral yang berhubungan kemanusian, kerukunan, kebersamaan dan keselarasan, kepercayaan, kebutuhan, dan lain-lain. Nilai-nilai luhur inilah yang berjasa mendidik, membina dan mendewasakan pembaca.
4. Jenis karya klasik
Jenis karya sastra melayu klasik menurut bentuknya terbagi atas dua bagian atau bentuk. Yaitu sastra puisi dan sastra prosa
a. Berbentuk puisi
Karya sastra klasik dalam bentuk puisi juga memiliki berbagai macam jenis. Diantaranya adalah;
· Mantra adalah rangkaian kata yang mengandung rima danirama yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh seorang dukun atau pawang untuk melawan atau menandingi kekuatan gaib lainnya. Namun, hakikat mantra itu sendiri adalah doa yang diucapkan oleh seorang pawang dalam keadaan trance ‘kerasukan’. Di dalam mantra yang penting bukan makna kata demi kata, melainkan kekuatan bunyi yang bersifat sugestif.
Contoh mantra:
Pulanglah engkau kepada rimba sekampung,
Pulanglah engkau kepada rimba yang besar,
Pulanglah engkau kepada gunung guntung,
Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu,
Pulanglah engkau kepada kolam yang tiada berorang,
Pulanglah engkau kepada mata air yang tiada kering,
Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau.
· Bidal adalah kalimat singkat yang mengandung pengertian atau kiasan dan membayangkan sindiran.
1. Contoh Bidal Ungkapan
- Tangan panjang artinya suka mencuri
- Ringan tangan artinya suka membantu
- Besar kepala artinya sombong
2. Contoh Bidal Pepatah
- Anjing menyalak tidak menggigit artinya mulut besar tetapi penakut.
- Besar pasak daripada tiang artinya besar pengeluaran dari pendapatan.
3. Contoh Bidal Perumpamaan
- Bagai durian dengan mentimun artinya orang kecil melawan orang besar pasti akan kalah.
- Seperti kerbau di cocok hidung artinya orang yang bodoh selalu menurut perintah orang lain.
4. Contoh Bidal Tamzil
- Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
5. Contoh Bidal Ibarat
- Bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak hendak
- Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang
6. Contoh Bidal Kata arif
- Senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain.
7. Contoh Bidal Pameo
- Sekali merdeka tetap merdeka.
- Tangan panjang artinya suka mencuri
- Ringan tangan artinya suka membantu
- Besar kepala artinya sombong
2. Contoh Bidal Pepatah
- Anjing menyalak tidak menggigit artinya mulut besar tetapi penakut.
- Besar pasak daripada tiang artinya besar pengeluaran dari pendapatan.
3. Contoh Bidal Perumpamaan
- Bagai durian dengan mentimun artinya orang kecil melawan orang besar pasti akan kalah.
- Seperti kerbau di cocok hidung artinya orang yang bodoh selalu menurut perintah orang lain.
4. Contoh Bidal Tamzil
- Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
5. Contoh Bidal Ibarat
- Bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak hendak
- Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang
6. Contoh Bidal Kata arif
- Senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain.
7. Contoh Bidal Pameo
- Sekali merdeka tetap merdeka.
· Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu.
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu.
· Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
a. contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
a. contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
· Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
· Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Contoh :
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
· Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh Karmina 1
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad
Contoh Karmina 2
Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Contoh Karmina 3
Buah nagka bentuknya bulat
Sudah tua bangka belum ingat akhirat
Contoh Karmina 4
Kelapa diparut enak rasanya
Biar pertunya gendut baik hatinya
Contoh Karmina 5
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad
Contoh Karmina 2
Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Contoh Karmina 3
Buah nagka bentuknya bulat
Sudah tua bangka belum ingat akhirat
Contoh Karmina 4
Kelapa diparut enak rasanya
Biar pertunya gendut baik hatinya
Contoh Karmina 5
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
· Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
Contoh syair:
Syair Ken Tambuhan
Lalulah berjalan Ken Tambuhan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berjalan pelahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berjalan pelahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
· Stanza adalah sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan
buah kalimat. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak
berurutan.
Contoh stanza: PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidak mengerti kesukaan kamu!
Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kamu bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kamu tertawa-tawa?
· Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk
dari kata latin Sono yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Adapun syarat-syarat
soneta (bentuknya yang asli) adalah sebagai berikut.
• Jumlah baris ada 14 buah.
• Keempat belas baris terdiri atas 2 buah quatrain dan 2 buah terzina.
• Jadi pembagian bait itu: 2 × 4 dan 2 × 3.
• Kedua buah kuatrain merupakan kesatuan yang disebut stanza atau oktaf.
• Kedua buah terzina merupakan kesatuan, disebut sextet.
• Octav berisi lukisan alam; jadi sifatnya objektif.
• Sextet berisi curahan, jawaban, atau kesimpulan sesuatu yang dilukiskan
dalam oktaf; jadi sifatnya subjektif.
• Peralihan dari oktaf ke sektet disebut volta.
• Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku
kata.
• Rumus dan sajaknya a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.
Contoh Soneta: GEMBALA
Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berlagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan molek permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah aku menurutkan dikau (c)
Maanfaat karya sastra melayu klasik
Dapat mengetahui budaya masa lalu , dapat mengetahui perbedaan budaya masa lalu dan sekarang , dapat mengetahui budaya yang terjadi di daerah yang diceritakan
Dahulu kala, tersebut lah sorang putri cantik anak dari seorang
raja bernama Sungging Perbangkara dari sebuah kerajaan besar di jawa barat.
Putri tersebut bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi memang tidak
terbantahkan. Banyak raja-raja dari kerajaan berperang hanya untuk menjadikan
Dayang Sumbi sebagai istrinya. Merasa dirinya adalah sumber peperangan,
akhirnya Dayang Sumbi memutuskan untuk pergi ke hutan dan hidup di sana.
Suatu ketika, ketika Dayang Sumbi sedang bertenun, pintalan benang yang dia gunakan jatuh. Karena malas mengambil pintalan benang tersebut, dia berkata "Siapa yang bisa mengambilkan pintalan benang tersebut, dia akan menjadi suami ku." Tiba-tiba seekor anjing mengambil pintalan benang tersebut dan memberikannya ke Dayang Sumbi. Anjing tersebut bernama Tumang. Anjing tersbut bukan ajing biasa, konon dia adalah keturunan Dewa. Karena telah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menjadikan Tumang sebagai suaminya dan dari pernikahannya mereka dikaruniahi seroang anak bernama Sangkuriang.
Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda berparas tampan, gagah perkasa dan sakti. Semasa hidupnya, dia selalu ditemani oleh Tumang yang dianggapnya hanya seekor anjing yang setia, bukan ayahnya. Suatu ketika, Sangkuriang dimintau untuk berburu dengan Tumang oleh ibunya, Dayang Sumbi.
“Bu, saya akan membawakan sebuah hati rusa untuk mu” janji Sangkuriang.
“Huff…huff” gonggong Tumang.
"Baiklah nak, hati-hati ya." Dayang Sumbi berkata.
Suatu ketika, ketika Dayang Sumbi sedang bertenun, pintalan benang yang dia gunakan jatuh. Karena malas mengambil pintalan benang tersebut, dia berkata "Siapa yang bisa mengambilkan pintalan benang tersebut, dia akan menjadi suami ku." Tiba-tiba seekor anjing mengambil pintalan benang tersebut dan memberikannya ke Dayang Sumbi. Anjing tersebut bernama Tumang. Anjing tersbut bukan ajing biasa, konon dia adalah keturunan Dewa. Karena telah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menjadikan Tumang sebagai suaminya dan dari pernikahannya mereka dikaruniahi seroang anak bernama Sangkuriang.
Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda berparas tampan, gagah perkasa dan sakti. Semasa hidupnya, dia selalu ditemani oleh Tumang yang dianggapnya hanya seekor anjing yang setia, bukan ayahnya. Suatu ketika, Sangkuriang dimintau untuk berburu dengan Tumang oleh ibunya, Dayang Sumbi.
“Bu, saya akan membawakan sebuah hati rusa untuk mu” janji Sangkuriang.
“Huff…huff” gonggong Tumang.
"Baiklah nak, hati-hati ya." Dayang Sumbi berkata.
Sangkuriang dan Tumang mulai berburu seekor rusa. Setelah berburu seharian tanpa hasil, Sangkuriang kawatir akan membuat ibunya kecewa. Berpikir singkat, dia mengambil panahnya dan menembakannya ke arah Tumang dan mengambil hatinya kemudian membawanya pulang untuk diberikan ke pada ibunya.
Di rumah Sangkuriang memberikan hati tersebut kepada ibunya. Tetapi Dayang Sumbi menyadari bahwa itu bukan lah hati rusa tetapi hati anjing, Tumang. Dia marah dan memukul Sangkuriang dengan sendok di kepalanya.
Kemudian Sangkuriang berkeliling ke seluruh penjuru dunia hingga dia kembali tiba di desanya tanpa disadari nya. Di sana dia bertemu seorang wanita cantik yang sebenarnya adalah ibunya.
Sangkuriang dan wanita cantik itu saling jatuh cinta satu sama lain dan mereka memutuskan untuk menikah.
Tetapi Dayang Sumbi kemudian menyadari bahwa lelaki yang dia cintai adalah anaknya. Dia melihat ada bekas luka yang ada di kepala Sangkuriang. Untuk mengurungkan niat Sangkuriang menikahi nya, Dayang Sumbi kemudian meminta dua hal mustahil sebagai syarat pernikahannya.
“Jika kamu ingin menikahi ku, buatlah sebuah danau yang dan sebuah perahu sangat besar dalam satu malam” pinta Dayang Sumbi.
“Siap, jika kamu menginginkanya. Akan ku berikan apa yang kau minta.” Sangkuriang setuju.
Dengan kekuatannya yang sakti dan dengan bantuan makhluk halus, ke dua permintaan tersebut pun dirasa bisa terlaksana dalam satu malam. Sangkuriang pun membuat sebuah danau dengan membendung sungai citarum dan membuat sebuah perahu. Kawatir Sangkuriang akan menyelesaikanya, Dayng Sumbi berdoa kepada Tuhan agar membantunya untuk mengagalkan niat Sangkuriang. Tiba-tiba cahaya horizon dari timur muncul dan pagi pun datang.
Berpikir bahwa usahanya siasia. Dengan marah dia menendang perahu tersebut sehingga terbalik. Kemudia perhau tersebut menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban berarti terbalik dan Perahu berarti perahu.
makna dalam tangkuban perahu adalah agar selalu mendengarkan perkataan dan menjaga serta memerhatikan apa yang diinginkan orang lain kepada kita . dan agar selalu menghargai serta mengabdi dan berbakti kepada orang tua kita